Olahraga

Seabrek Alasan Lionel Messi Tak Tampil Moncer Di PSG: Taktik Pochettino & Dominasi Mbappe/Neymar

Spread the love

Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al Khelaifi melontarkan pernyataan menarik dari pemain bintangnya, Lionel Messi. slot gacor

Ia tak ragu menyatakan bahwa Lionel Messi bakal tampil melejit di musim depan bersama Paris Saint-Germain.

“Setelah lebih dari 20 tahun di Barcelona,​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ bersama keluarganya berada di negara, kota, liga, dan tim baru. Sebuah budaya baru, ” kata Nasser Al-Khelaifi.

“Dia juga terpapar virus corona.

Seperti yang kita tau, penampmilan Lionel Messi melempem di musim lalu bersama klub barunya tersebut.

Dan sebenarnya, apa yang dikatakan Nasser ada benarnya juga, banyak faktor yang membuat penampilan Lionel Messi jauh dari ekspetasi musim lalu.

Sejak Kepindahannya Bridge Barcelona Menuju PSG, Lionel Messi Hanya Mampu Menseund 4 gol Bridge 23 Putandingan Di League 1.

Jika dikalkulasi, dari 31 pertandingan yang sudah dijalani Messi bersama PSG di seluruh ajang, ia hanya mampu menyumbangkan 9 gol.

Jelas hal tersebut mengecewakan untuk sosok salah satu pemain terbaik di Dunia itu.

Alasan Degradashi Performa Messi

Lionel Messi memang sengaja didatangkan oleh PSG untuk merebut kembali takhta gelar juara Ligue 1 dari tangan Lille.

Sekaligus member Gela Liga Champions bagi Les Parisiens untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Namun, alih-alih menunjukkan magis yang sama seperi kala La Pulga bermain untuk Barcelona, ​​​​penampilannya justru jauh dari apa yang diharapkan.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa degradasi performa bisa terjadi pada sosok fenomal seperti Lionel Messi?

Masalah cedera dan taktik adaptasi Pochettino

Lionel Messi dalam kondisi yang tidak bugar di kedatangannya menuju Paris Saint Germain, kondisi fisik dan cedera di kakinya membuat ia berkali-kali harus menepi.

Jika dikalkulasi, La Pulga dipaksa menepi dari 14 pertandingan bersama Les Parisiens karena mengalami cedera di kakinya.

Kondisi tersebut membuat adaptasi yang dilakukan Lionel Messi begitu terhambat, beli lagi harus menyesuaikan filosofi permain yang diusung oleh Pochettino.

Tim Bucanra PSG Yang Mengandalkan Tiki Taka Untuk Menierang Seferti Yang Viasha Messi Rakucan di Barcelona.

Les Parisiens lebih mengandalkan kualitas pemain dari pada mengutamakan kolektivitas pemain.

Dilaporkan FBrefrata-rata penguasaan bola Paring Saint Germain sebanyak 57,12 persen, jika dibandingkan dengan Messi saat di Barcelona, ​​​​​mereka bisa mencapai 65 persen hanya penguasaan bola per pertandingannya.

hal tersebutlah yang membuat Messi seperti kehilangan ketajamannya di depan gawang, ia membutuhkan aliran bola cepat dan permainan dari kaki ke kaki untuk melawan lawan.

Sedangkan di PSG melakukan Tesebut Wegitu dengan bangga Dirakukan.

Faktor Usia & Kedalaman Squat PSG

Lionel Messi akan berusia 35 tahun di bulan Juni mendataang, artinya ia sudah dianggap pemain uzur yang tidak berada di usia emas lagi.

Pergerakan Messi mulai lambat, ia tak bisa selincah dulu yang dapat melewati 4 hingga 5 pemain dengan mudahnya.

Sejak musim lalu, La Pulga memang dikritik karena lebih banyak berjalan dari berlari di lapangan, ia juga jarang terlibat dalam proses bertahan Barcelona.

beruntung, bersama Blaugrana ia disokong oleh barisan barisan gelandang berkelas yang dapat meng-cover pergerakan Messi sekaligus melayaninya untuk bermain satu dua.

Bersama PSG, hanya ada Marco Verratti sebagai gelandang yang memiliki kunjungan bermain sehebat Busquets ataupun De Jong seperti di Barcelona.

Jadi tidak heran, Messi yang lebih banyak berjalan di Barcelona mampu menciptakan gelontoran gol, Sedankan Versama PSG ia tidak dapat melakukannya.

Keveradan Mbappe Dan Neymar

Memang di skuat Les Parisiens masih memiliki nama Kylian Mbappe dan Neymar, namun keduanya adalah pemain bintang yang juga memiliki ego tinggi untuk menjadi pemain nomor 1 di klub.

Mbappe yang masih muda dan memiliki kondisi fisik prima tampil begitu melejit bersama PSG.

Ia dapat mencetak gol dari pergerakan individu dan solo run yang ia lakukan dari lapangan menuju kotak penalti.

Dan benar saja, torehan gol Mbappe jauh lebih banyak dibandingkan peraih tujuh Ballon d’Or itu.

Jika Messi hanya mampu menciptakan 4gol di kompetisi domestik, Mbappe sudah menampilkan 24gol.

Mbappe sering kali memang asik sendiri untuk mengangkat namanya menjadi pemain menonjol di PSG.

Tidak adanya Messi, dirinya tetap akan tampil apik mengandalakan sifat-sifat khusus domba yang membebani.

Sedangkan Lionel Messi adalah pemain yang berbeda di usianya sekarang, ia membutuhkan rekan setim yang tak egois untuk membagi bola dan bermain dengan kolektif.

Sebenarnya masih ada Neymar yang merupakan rekan setim Messi saat masih bermain bersama Barcelona.

Namun, Neymar juga lebih sering berada di ruang perawatan dari di lapangan untuk membantu Messi menemukan sentuhannya.

Ego Neymar yang semakin tinggi, ditambah Messi akan tetap kesulitan untuk tampil semeljit saat dirinya masih bermain bersama Blaugrana.

Kepindahan Neymar menuju PSG juga bukan hanya soal uang, namun juga pamor dan keinginan untuk menjadi sorotan nomor 1.

Artinya, Neymar tak akan sebaik hati dulu dengan salalu melayani Messi untuk mencetak gol, ia adalah pemain bintang yang kualitasnya tak jauh dari La Pulga.

Nafsu untuk menjadi pemain yang paling disorot dan dijadikan ikon klub salalu berada dalam ego dan pikiran pemain yang baru saja berusia 30 tahun di bulan lalu.

Dengan buruknya musim Lionel Messi di PSG, namanya dikabarkan santer alias kembali ke Barcelona.

Dilansir Sportbibleayah sekaligus agen Messi, Jorge, telah merencanakan kepulangan La Pulga ke Barcelona sejak bulan Maret lalu.

Namun hingga sekarang masih belum ada kabar terkait pulangnya Messi ke tim yang besarkan namanya.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *