Jakarta – Ndarboy Genk curhat ke Kepala Staf (KSP) Moeldoko soal royalti lagu. slot gacor via dana
Dalam percakapan yang diunggah ke akun YouTube Dr. Moldoko, Ndarboy berbicara tentang bagaimana cover lagu bisa diatur.
Karena musisi Davoy yang dicover oleh penyanyi lain tidak diakui untuk hal lain.
Ndarboi Genk mengutip Ndarboi Genk, mengutip Ndarboi Genk: “Hukum yang berlaku di Indonesia sehubungan dengan sampul lagu mungkin memerlukan undang-undang untuk dipanggil. Itu berarti karyanya juga intelektual.” 2022) .
“Masalahnya banyak lagu-lagu yang beruntung menggunakannya, dan kita hanya bisa mendapatkannya melalui sinkronisasi.
Dan dia melanjutkan dengan mengatakan, mereka sebenarnya tidak memiliki lisensi, mereka bahkan tidak memiliki pertunjukan. Tapi mereka terlalu banyak menyanyikan lagu menggunakan lagu orang lain.
Menurut Ndarboy, bullying atau kilas balik verbal di media sosial mengarah pada konseling keluarga.
Dia merasa perlu membuat undang-undang agar kerjasama dengan WAMI lebih transparan.
“Musisi hanya bisa membuat sidik jari saat mengarang lagu, jadi kalau ada yang pakai lagu kita cuma dapat 2-4%. Dan ternyata sekarang lebih populer, Pak, jadi judulnya diganti. Tanpa beludru. Mendung. .” 1, 2, dst.”
Menanggapi keluhan Nadarboy, Moldoko berencana menghubungi pihak teknokrat.
Dia sangat setuju dengan Darboy bahwa semua musisi harus mendapatkan hak atas karya yang mereka ciptakan.
“Adapun sampul lain yang tidak dilindungi undang-undang, bahkan pemerintahan yang teknokratis pun bisa mengatakannya. Suka tidak suka, prestasi tidak datang begitu saja, mereka harus disyukuri karena punya kerja keras dan kekuatan. Itu perlu. Terima kasih ” “.
Dia menambahkan, “Saya mengerti bahwa seniman muda harus lebih kreatif untuk bertahan hidup, dan saya sangat ingin tahu seperti apa musisi kita.”
86.000 orang telah melihat unduhan Moeldoko sejak diunggah beberapa waktu lalu. Hak cipta masih menjadi masalah di Indonesia.