Bekasi, – N (43) Alias Jack, Korban Pembunuhan Desa Polo Kapok RT 002 RW 005 Desa Mikar Mukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi dikenal seantero wilayah dengan preman. slot menang terus
Hal itu diungkapkan Linda, 37, warga sekitar yang tinggal di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Iya iya (preman),” kata Rendra Rabu (25/Mei 2022) di situs .
Juga dikenal sebagai pendamping menunggu di sebuah restoran, Victim N juga dikenal sering mengganggu pedagang lokal.
Renda menjelaskan, pembunuhan bermula saat korban dan pelaku adu mulut.
Warga yang melihat hal tersebut tidak berani turun tangan karena keadaan pelaku yang membawa senjata tajam dan korban dalam keadaan mabuk.
“Tidak ada warga yang berani memisahkan mereka. Mereka takut karena membawa pisau. Mereka juga mengatakan (korban) berbau alkohol,'” jelas Renda.
Pembunuhan pria berinisial N itu sebelumnya dilaporkan oleh WIB sekitar pukul 17.30, Senin.
Kapolsek Cikarang Utara Kumpul Mostakim mengatakan, N tewas akibat ditikam oleh pedagang es buah di dekat lokasi kejadian.
“Pukul 17.30 WIB, TKP sudah di jalan,” kata Lurus. “Pelakunya adalah pedagang es buah.”
Korban yang diduga mabuk, secara tidak sengaja menabrak gerobak barang pelaku dan terjatuh di dekat gerobak pelaku.
Mustaqiq mengatakan, “Korban dipukul duluan oleh pelaku, lalu terjadi adu mulut karena adu mulut.”
Marah karena menabrak gerobak, penjahat mengeluarkan senjata tajam yang dia simpan di gerobak.
Melihat penyerang memegang senjata tajam, korban mengendarai sepeda motor temannya dan berusaha melarikan diri dari sepeda motor.
“Dia (korban) pasti lari karena sama-sama naik motor. Dia mengejar motor temannya dari belakang dan turun, lalu naik motor lagi, dan pelaku menusuk dari belakang,” imbuhnya.
N diangkut ke klinik dan dibawa ke rumah sakit. Namun, N kehilangan banyak darah dalam perjalanan ke rumah sakit dan tidak menyelamatkan nyawanya.
Mosteqim menyimpulkan, “Korban dibawa ke klinik kemudian dibawa ke rumah sakit dan sesampainya di sana meninggal begitu saja. Dia tidak meninggal di TKP. Pelakunya masih dididik,” pungkas Mosteqim.