– Dinas Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perpindahan Transisi (Kemendes PDTT) meluncurkan model baru pengembangan kawasan pengungsian. Model Transpolitan diyakini sebagai model terbaik untuk mempercepat daerah migran menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Menteri Pembangunan Desa mengatakan, “Transpolitan Model Transpolitan dikembangkan berdasarkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta dan akademisi. Daerah tertinggal dan eksodus Abdel Halim Iskandar memberikan kuliah umum dengan topik pembangunan berkelanjutan desa dan kebangkitannya. Perubahan Modern dalam Pembangunan Nasional (19 Mei 2022) bertempat di Sidang Senat Universitas di Mada Avenue (UGM). togel
Gus Halim – Abdel Halim Iskandar – Knia mengatakan pelaksanaan program pengungsian tidak bisa dilakukan dengan pendekatan tradisional. Diperlukan terobosan dan inovasi agar program pembangunan berkeadilan ini dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kita butuh inovasi dan terobosan dalam perkembangan migrasi. Dari migrasi tradisional ke konsep transnasional berbasis ekonomi digital dan mengandalkan peningkatan sumber daya manusia. Ini tantangan yang harus kita jawab agar program migrasi bisa menyelesaikannya. masalah, mengentaskan kemiskinan dan mempercepat pertumbuhan,” katanya. Ekonomi di bidang migrasi.
Joss Halim mengatakan pendekatan baru berdasarkan konsep Transpolitan dilakukan dengan revitalisasi permukiman yang ada. Oleh karena itu, Program Transpolitis tidak serta merta menyerah pada upaya pengembangan wilayah migrasi internal yang ada.
Joss Halim mengatakan, “Intinya 2(2), merevitalisasi kawasan pengungsian yang ada, salah satunya memaksimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sisa Hak Pengelolaan (HPL), dan yang kedua dengan Transpolitan.” ujar.
Gus Halim juga mengklarifikasi beberapa kriteria dalam konsep transpolitan. Diantaranya mempercepat penyiapan dan pembangunan lahan terlantar untuk menghemat waktu dan efisiensi anggaran, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, kemitraan Pentahelix, dan mendukung pengembangan produk potensial untuk kawasan pengungsian hulu hingga hilir.
“Kita harus mengakselerasi masyarakat sebagai aktor kunci ekonomi kreatif, dalam penyediaan lahan, kerjasama antar PentaLeaks, peran swasta sebagai penjamin produk, peran akademisi sebagai inovator ide dan hasil dalam ilmu pengetahuan.” Saya ingin membuat model bisnis baru yang bisa menguntungkan,” ujarnya.
Dalam sebuah pidato publik, Jos Hallim dengan jelas menguraikan tujuan pembangunan berkelanjutan kota. Menurutnya, tujuan pembangunan berkelanjutan desa adalah arah politik, bukan program atau proyek. Dengan data berdasarkan Sustainable Development Goals, pembangunan desa akan lebih terarah dan realistis sesuai kebutuhan masyarakat desa. Selain itu, data yang didasarkan pada tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan akan menjadi pedoman dalam penggunaan dana desa yang akan berdampak lebih besar pada revitalisasi perekonomian desa.
“Data Tujuan Pembangunan Berkelanjutan desa hanya untuk referensi dan milik desa dengan data rinci tentang penduduk desa yang bergantung pada RT. Data ini dikumpulkan oleh 1.547.684 relawan menggunakan dana desa sebesar 1.572.553.390.689 rupee. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional untuk mencapai SDGs desa anjing.
Sebagai referensi, kuliah umum diadakan di negara ketua G20 Indonesia: Mari kita bersama-sama menyembuhkan dan mempersiapkan diri lebih kuat.
Kuliah umum tersebut dihadiri oleh Nyai Lilik Umi Nashriye, Direktur Eksekutif PPKTrans Aisyah Gamawati, Direktur Eksekutif PEID Harlina Sulistyorini, Presiden BPI Ivanovich Agusta dan Guru Besar Geografi UGM. UGM dan mahasiswa. (*)