Lea Seydoux adalah gadis Bond yang paling moncer setelah tampil di film 007 terakhir Craig Daniel. Tapi jauh sebelum kesuksesan itu, ia punya karier yang panjang. microgaming
Di dunia film, Lea Seydoux adalah sosok yang begitu besarnya. Ia pernah beberapa kali meraih penghargaan atas aktingnya.
Tapi yang paling diingat Lea Seydoux adalah saat berperan di film Blue Is the Warmest Colour. Ia beradu akting dengan Adele Exarchopoulos.
Di film tersebut, Lea Seydoux dan Adele Exarchopoulos dikisahkan sebagai pasangan sesama jenis. Mereka juga dituntut untuk syuting dengan beberapa kali melakukan adegan seks.
Film yang digarap 2013 itu memenangkan Palme d’Or di Festival Film Cannes. Di balik kesuksesannya ada adegan seks yang hingga kini menjadi sensasi.
Di balik adegan seks berdurasi 7 menit itu, ada proses syuting yang begitu panjang. Mereka harus melakukan syuting sebanyak 100 kali, sebelum sutradara menerimanya.
Tak heran kedua artis tersebut mengatakan tidak akan bekerja sama dengan sutradara Abdellatif Kechiche lagi di masa depan.
Karena hingga saat ini masih menjadi perbincangan, Lea Seydoux pun kembali mengungkapkan dalam sebuah wawancara tentang proses syuting yang membuatnya murka itu.
Menurut Lea Seydoux, ia juga kala itu harus menghabiskan 10 hari dan mengulang 100 kali syuting untuk melakukan adegan seks yang hasilnya 7 menit.
Lea Seydoux pun menyebut sutradara Abdellatif Kechiche tidak manusiawi. Terlebih ia juga mengabdikan selama satu tahun untuk syuting film tersebut, meski pada akhirnya hasil kerja kerasnya itu menjadi terobosan besar untuk karier aktingnya.
Tapi, ia masih merasa tidak puas dengan metode pengambilan gambar dari Abdellatif Kechiche yang dianggap begitu ekstrem.
“Dia adalah orang gila!” semburnya.