Colombo – Sri Lanka telah memerintahkan tiga menteri untuk melakukan perjalanan ke Rusia dan Qatar untuk memotong minyak mentah dalam krisis bahan bakar. slot gacor dana
Perjalanan bisnis tersebut, dikutip Channel News Asia, berlangsung pada Senin 27 Juni 2022 di Sri Lanka.
Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera akan mengunjungi Qatar, sementara dua lainnya akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Kedua menteri akan pergi ke Rusia dan saya akan pergi ke Qatar besok untuk melihat apakah kami dapat menyesuaikan persyaratan konsesi,” kata Wijesekera kepada wartawan di Kolombo.
Rencana tersebut dipindahkan setelah perusahaan listrik Ceylon Petroleum Corporation mengumumkan status bahan bakar Sri Lanka, di mana stok bensin dan solar saat ini hampir habis sebagai akibat dari kosongnya cadangan devisa negara untuk membayar pengiriman bahan bakar senilai $700. juta.
Hal ini menyebabkan kapal kargo bahan bakar Sri Lanka dihentikan sementara sampai Sri Lanka membayar kembali uangnya.
Meskipun krisis, Ceylon Petroleum harus menaikkan harga minyak untuk meningkatkan pendapatan setelah membeli 90.000 ton minyak mentah Siberia bulan lalu. Harga solar naik 15% menjadi Rp 460, dan harga bensin naik 22% menjadi Rp 550.
Ini bukan pertama kalinya pemerintah Sri Lanka menaikkan harga solar empat kali lipat dan harga bensin tiga kali lipat dari tahun lalu.
Jika Rusia dan Qatar menyetujui rencana kerja sama tersebut, Sri Lanka akan segera menunjuk Ceylon Petroleum untuk menyerap impor energi dari kedua negara.
Selain itu, tingkat inflasi Sri Lanka pada akhir Mei adalah 45,3%, yang diperkirakan oleh ekonom swasta sebesar 128%. Angka ini tentu menambah beban inflasi, menjadikan Sri Lanka sebagai negara dengan tingkat inflasi tertinggi kedua di dunia setelah Zimbabwe.
Karena situasi yang mengerikan ini, Asisten Menteri Keuangan AS telah memberikan $158,75 juta dalam pendanaan baru ke Sri Lanka selama dua minggu ke depan.