Nasional

Kisah Mariano Dan Mariana, Nenek Kembar Asal Medan: Pergi Haji, Ingin Minta Jodoh Di Tanah Suci

Spread the love

Jeddah – Beragam kisah ratusan ribu jemaah haji asal Indonesia dihadirkan. slot pulsa

Kisah dua nenek, Mariano Dalmonthe dan Mariana Dalmonthe, adalah salah satunya.

Mereka adalah kembar identik Maidan.

Dua gadis kembar berusia 60 tahun ini berasal dari Desa Sebahu, Provinsi Halungunan, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.

Tidak ada keletihan di wajah mereka saat berkumpul di Bandara King Abdulaziz Jeddah pada Selasa, 21 Juni 2022.

Diketahui, mereka menaiki pesawat Garuda Indonesia GA 3110 dan menempuh perjalanan dari Medan menuju Jeddah dalam waktu sekitar 8 jam.

Namun, keduanya mengobrol sebentar, tetapi tidak menolak.

Mereka terlihat sangat bahagia, dan impian mereka untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci menjadi kenyataan tahun ini.

Keduanya pergi berziarah selama 11 tahun.

Mariano dan Mariana bukanlah wanita dari keluarga kaya.

Sebagai petani karet, mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mengharapkan kekayaan.

Penghasilan tidak menentu setiap bulan.

Tetapi dalam hasil ini mereka juga dapat membayar haji.

“Seharusnya Anda bisa menyisihkan 200.000 rupee setiap minggunya. Nanti bisa Anda bayar kembali,” kata Mariano.

Menariknya, Mariano dan Mariana merona saat ditanya keberadaan suami mereka.
Keduanya masih lajang.

“Kamu belum menikah dan kamu masih putri kami,” kata Mariano dan Mariana sambil tersenyum.
Keduanya juga mengaku akan mengadu kepada dewa-dewa di depan Ka’bah karena tidak memiliki jodoh.

“Sudah lama kami berpikir untuk berdoa agar jika kami punya waktu ke Tanah Suci, kami bisa menikah,” kata Mariano.
Keduanya mengeluh tentang kesulitan pernikahan mereka dan meminta dukungan hidup.

Mariana dan Mariano adalah 10 calon jemaah haji gelombang terakhir Medan di Kabupaten Padang Lawas Utara. Rombongan 10 orang ini merupakan campuran Calhaj, Aceh dan Medan dari Tapanuli Selatan (Tapsil).

Si kembar yang bergandengan tangan kemanapun pergi, puas dengan pelayanan haji yang diberikan oleh pemerintah Indonesia.

“Makanan selalu terjamin dan pelayanan diberikan dimulai dari pembinaan dan pengawasan jamaah,” kata Mariana. (*)

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *