JAKARTA, – Knight Frank Indonesia menemukan tiga kendala yang dapat menghambat perkembangan properti Indonesia.
Hal ini terangkum dalam hasil survei Knight Frank Indonesia di Indonesia Property Surveypada April 2022 yang diikuti berbagai pelaku properti.
Survei tersebut merangkum pandangan terkini mengenai pasar properti di Indonesia, khususnya awal tahun 2022.
Dalam hasil survei itu, sebanyak 66 persen Respon mengungkapkannaiknya gelombang inflasi di ranah global dan nasional akan berdampak pada pemulihan sektor properti Indonesia. togel online resmi terpercaya
Kemudian, mendapatkan hasil 61 persen responden yang mengemukakan bahwa pemberlakuan kenaikan angka Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berdampak negatif terhadap pemulihan sektor properti secara umum.
Sementara hasil terbuncit atau 59 persen responden berpendapat, krisis global akibat perang Ukraina-Rusia juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu hal itu.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan hal ini dalam rilis yang diterima , Rabu (25 Mei 2022).
“Sebagian besar responden menilai, kenaikan PPN, inflasi, dan krisis ekonomi global akan sangat berdampak terhadap perkembangan sektor properti saat ini,” ungkap Syarifah.
Tetapi, optimisme tetap tergambar ditambah dengan masih adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang bisa membantu menggenjot kinerja Sub-sektor perumahan.
Secara keseluruhan, 90 persen Response menggambarkan optimisme terhadap pulihnya sektor properti pada tahun ini.
Hal Ini Dikuti Dengan 57 Feren Responden yang menyatakan bahwa sektor properti akan bangkit sepenuhnya pada Kuartal-IV tahun 2022.
Sementara itu, survei juga mencatat subsektor Residential masih mendominasi atau mewakili 60 persen dari sektor properti yang dinilai mampu memiliki kinerja positif, bahkan pada berbagai tantangan yang telah disebutkan.