Dunia

Jatuhnya Mesir Dan Dimulainya Kekuasaan Romawi

Spread the love

– Mesir merupakan salah satu wilayah dengan peradaban paling awal di dunia. daftar slot gacor

Salah satu penguasa Mesir yang terkenal adalah Cleopatra, seorang wanita yang menjadi ratu dan menguasai Mesir era kuno antara 51-30 SM.

Namun, Mesir memiliki kelemahan di bidang politik dan pertahanan, salah satunya akibat dari konflik yang melibatkan Cleopatra dan para penguasa Romawi.

Orang-orang Romawi sangat ingin menguasai Mesir karena memiliki hasil pertanian yang bagus dan berkualitas.

Hal itu disebabkan oleh lembah Sungai Nil yang memiliki tanah subur. Akibatnya, Mesir, yang saat itu menjadi salah satu peradaban kuno terbesar di dunia, ditaklukan oleh Romawi pada 30 SM.

Berikut ini kronologi singkat jatuhnya Mesir dan dimulainya kekuasaan Romawi.

Konflik di Mesir

Dinasti Ptolemaik adalah dinasti Yunani Kuno yang menguasai Mesir sejak 305 SM.

Meski telah berupaya menenangkan orang Mesir, dalam perkembangannya, dinasti ini tetap mengalami gejolak akibat pemberontakan rakyat pribumi, persaingan keluarga yang sengit, dan massa kuat dariAleksandria yang terbentuk setelah kematian Ptolemy IV (221-204 SM).

Sesaat sebelum Ptolemy XII meninggal pada 51 SM, ia mengangkat dua anaknya, Cleopatra dan Ptolemy XIII, sebagai pewaris Mesir.

Mereka diwariskan untuk memimpin Mesir secara bersamaan di bawah perwalian Romawi.

Hal ini membuat Romawi memiliki kekuatan politik untuk mempengaruhi pemerintahan Mesir.

Setelah Ptolemy XII meninggal dunia, Ptolemy XIII dan Cleopatra menikah secara simbolis.

Meski demikian, di antara keduanya terdapat tradisi berebut kekuasaan, meski dari dalam keluarganya sendiri.

Saat itu, Cleopatra harus menyingkir dari pusat pemerintahan dan kemudian mendirikan basis operasinya sendiri.

Sementara itu, di Romawi terdapat dua jenderal besar yang memperebutkan kekuasaan, yakni Julius Caesar dan Pompeius Agung.

Pada 48 SM, dalam sebuah pertempuran, Caesar berhasil mengalahkan Pompeius Agung.

Pompeius, yang melarikan diri ke Aleksandria di Mesir, dibunuh oleh Ptolemy XIII, yang kemudian menyerahkan kepalanya kepada Julius Caesar.

Meski musuh politiknya berhasil dibunuh oleh Ptolemy XIII, Julius Caesar merasa sedih. Kesempatan ini, dimanfaatkan oleh Cleopatra untuk masuk ke Aleksandria secara diam-diam untuk bertemu Julius Caesar.

Dalam pertemuan itu, Cleopatra meminta Julis Caesar untuk membantu merebut kekuasaan Mesir dari Ptolemy XIII.

Usaha itu berhasil, dengan terbunuhnya Ptolemy XIII, dan Cleopatra menjadi ratu Mesir di usia 21 tahun.

Keberhasilan itu kemudian dirayakan dalam sebuah pesta meriah, di mana Cleopatra menghibur Julius Caesar dengan pesonanya.

Hasilnya, Cleopatra hamil dan melahirkan bayi laki-laki dari Julius Caesar pada 47 SM.

Jatuhnya Mesir ke tangan Romawi

Pada 46 SM, Cleopatra mengunjungi Romawi dengan anaknya, Caesarion, atas undangan Julius Caesar.

Namun, kedatangan Cleopatra mendapat sambutan dingin dari rakyat Romawi. Terlebih, saat itu muncul kabar bahwa ibu kota Romawi dipertimbangkan akan dipindah ke Aleksandria.

Rencana itu gagal terwujud, karena pada 15 Maret 44 SM, Julius Caesar dibunuh oleh 60 orang konspirator pimpinan Marcus Junius Brutus dan Gaius Cassius Longinus.

Setelah kematian Julius Caesar, Romawi kemudian dipimpin oleh Gaius Octavius.

Cleopatra, yang masih berada di Romawi bersama Caesarion, merasa dalam bahaya, sehingga memutuskan segera kembali ke Mesir.

Begitu sampai di Mesir, Cleopatra bergerak untuk mengonsolidasikan kekuatannya.

Sementara itu, di Roma, Octavianus memerintahkan Mark Antony sebagai Triumvir Romawi atau Gubernur di wilayah Mesir.

Pada tahun 41 SM, setelah sampai di Mesir, Antony kemudian memanggil Cleopatra ke Tarsus. Cleopatra pun datang dengan hati-hati.

Setelah pertemuan tersebut, Mark Antony dan Cleopatra saling jatuh cinta. Hasilnya mereka dikaruniai bayi kembar.

Kabar Antony dan Cleopatra saling jatuh cinta terdengar hingga ke Roma.

Romawi kemudian berusaha melancarkan serangan ke Mesir karena adanya konsolidasi antara Antony dan Cleopatra.

Mesir akhirnya kalah, sementara itu Antony dan Cleopatra meninggal dunia pada 30 SM. Setelah itu, wilayah Mesir secara penuh dikuasai oleh Romawi.

Referensi:

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *